Uji kuat lentur dan kuat tekan
Uji kuat lentur dan kuat tekan
Dalam rangka uji kuat lentur fs 45 dan kuat tekan fc 10 Pengadaan beton untuk peningkatan jalan Pagebangan - Somagede dan karangsambung – Sadangwetan, Tim Teknis DPUPR, penyedia jasa, Readymix dan konsultan pengawas pada hari Selasa, 10 Desember 2019 di Laboratorium Bahan Bangunan Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Sekolah Vokasi Universitas Gajah Mada.
Beton merupakan campuran antara bahan agregat halus dan kasar dengan pasta semen (kadang-kadang juga ditambahkan admixtures), yang apabila dituang ke dalam cetakan dan kemudian didiamkan akan menjadi keras seperti batuan. Proses pengerasan terjadi karena adanya reaksi kimiawi antara air dengan semen yang terus berlangsung dari waktu ke waktu. Hal ini menyebabkan tingkat kekerasan beton terus bertambah sejalan dengan waktu.
Beton keras dapat dikategorikan berkualitas baik jika mempunyai sifat-sifat kuat, awet, kedap air dan memiliki kemungkinan perubahan dimensi yang kecil. kuat tekan beton sendiri adalah kemampuan beton keras untuk menahan gaya tekan dalam setiap satu satuan luas permukaan beton. Sedangkan Kuat lentur beton merupaka parameter utama yang harus diketahui dan dapat diberikan gambaran tentang sifat-sifat mekanis yang lain pada beton tersebut. Kuat lentur merupakan nilai tegangan tarik yang dihasilkan dari momen lentur dibagi dengan momen penahan penampang balok uji.
Pengujian-pengujian dari awal hingga akhir tersebut dilakukan supaya beton yang terbentuk sesuai dengan direncanakan, kembali lagi pada definisi beton itu sendiri, beton pada dasarnya adalah campuran dari beberapa bagian material, yaitu agregat kasar (split), agregat halus (pasir), semen dan air dengan komposisi tertentu untuk mencapai kekuatan pada durasi waktu tertentu. Kesimpulannya, beton harus diuji supaya beton yang dibuat dapat mencapai kekuatan dan umur layan atau durabilitas sesuai yang direncanakan.