ALAT PENGUKUR DEBIT AIR IRIGASI OTOMATIS
ALAT PENGUKUR DEBIT AIR IRIGASI OTOMATIS
Hallo #ShobatPUPRKebumen… Aliran sungai sulit diukur, padahal ini biasanya menjadi referensi untuk memantau perubahan ketinggian air. Nilai air yang tinggi kemudian digunakan untuk mengukur jumlah air di sungai atau daerah aliran sungai. Selain itu, jumlah air yang dibuang juga dipengaruhi oleh aliran bawah permukaan air dan air tanah.
Pengamatan ketinggian air biasanya ditempatkan di bangunan air seperti bendungan, gerbang, dll. Untuk mengendalikan atau mengatur sungai, pengamatan ketinggian air ditempatkan di tempat-tempat yang dapat memberikan gambaran tentang banjir, termasuk perubahan tiba-tiba dalam aliran air.
Di zaman yang serba canggih ini tidak ada salahnya untuk menggunakan teknologi untuk mempermudah pekerjaan. Dengan adanya AWLR (Automatic Water Leel Recorder) ini, pekerjaan untuk memantau sungai atau tempat berair lainnya pun akan menjadi signifikan. digitalisasi alat ini juga termasuk salah satu program dalam MODERNISASI IRIGASI yg akan di terapkan oleh Kementerian PUPR dan pertama di Indonesia.
Di Kebumen alat tersebut dipasang pada bulan Juni tahun 2020, sedang di kembangkan (uji coba) melalui program SIPASI (Sistim Informasi Pengelolaan Aset Irigasi) oleh tim dari Departemen Teknik Pertanian dan Bio Sistem Fakultas Tehnologi Pertanian UGM di Daerah Irigasi Wadaslintang khususnya di Jaringan Irigasi Bedegolan. Data ukur yang dihasilkan nantinya dapat di akses via internet untuk bisa di pantau oleh petugas pengelola air irigasi.
Guna meningkatkan pelayanan air irigasi, maka alat tersebut di harapkan bisa lebih efektif untuk menggantikan alat yg lama karena bisa di akses lewat jaringan internet dan debit air bisa di ketahui pada setiap jam. Tim dari UGM juga memasang alat pengukur curah hujan, kecepatan angin, kelembaban serta suhu udara yg nantinya menghasilkan suatu data yg bisa untuk menghitung kebutuhan air irigasi di suatu wilayah sehingga pemakaian air irigasi lebih efisien dlm penggunaannya.